.. hari ini.
Sinusitisku kambuh lagi dari kemarin sore. Dihadapan hanya terlihat pintu kematian. Ada saja caranya untuk mati, aku punya salah satunya. Satu sentimeter di bawah dahiku. Rongga yang umum dimiliki oleh semua orang, punyaku ada isinya. Dan isi itu bisa dikeluarkan, jika itu termasuk sinusitis yang berada di bawah mata –sekitaran pipi, tapi jika yang frontal? Jarumnya harus masuk darimana untuk menembus tulang tengkorak selain mencongkel salah satu bola mata?
🙂
Kematian kadang datang semudah itu, kawan. Makanya aku tak terlalu memikirkan masalah di kantor, atau masalah antara rekan kerja, karena jika mati tak ada satu masalahpun yang harus dipikirkan bukan?
Nikmati saja hidupmu, al. Perbanyak syukur dan senyum. Perbaiki ibadah dan belajarlah selagi bisa, selagi ada waktu. Cintai mereka yang mencintaimu, lupakan mereka yang menghianatimu, ingatlah mereka yang selalu ada untukmu.
Jikapun harus mati hari ini, tolong jaga dan rawat senyuman manis Za. Karena di dalam matanya lah aku selalu hidup.
–*
Selamat tinggal, Dan 🙂