Book Review: Narasi Meledak Pukul Dua Pagi

Reposted from @afnifay.af (Berhati-hatilah dalam berkata-kata. Kamu tak pernah tahu bahwa seseorang menyimpan perkataanmu selama bertahun-tahun dalam hatinya. Walaupun kamu bersembunyi dalam tirai “hanya bercanda jangan diambil hati”, …) p. 115 – #Rundung


📖🍁
Judul : Narasi Meledak Pukul Dua Pagi
Penulis: Aldila Sakinah Putri
Penerbit : One Peach Media
Hal : 181
📖💚


Sebuah buku kumpulan fiksi mini yang terbagi menjadi tiga bagian yakni Akar, Negatif, dan Satu.
Di setiap tulisan yg disajikan dalam setiap Bab memiliki maknanya masing-masing.

Tulisan-tulisan fiksi mini ini membawa kepada pembacanya menyelami setiap cerita yg tertulis. Di akhir setiap judulnya kita mendapati ledakan akan sebuah perasaan marah, kesal, ketawa, dan sedih. Berfikir bahwa memang, ya, begitu dekat dengan keseharian.

Tulisan yang terkesan apa adanya, sederhana, dan khas penulis banget. Ngena.

Tak heran jika penulis menjadi penulis terbaik dalam ajang menulis 30 Days Journal of Amateur Writer Indonesia #30DJ3

Btw, selamat buat kak @aldilalaland untuk kelahiran anakmu yg ini. 🤗
Keep spirit on your writing! 😉

NB: Baru kemarin malam aku menyelesaikan buku ini, tiba2 beberapa jam kemudian terdengar suara ledakan yang sangat dahsyat tak jauh dari tempatku berada. Lalu pagi2nya berita kejadian naas itu beredar di mana2. #prayforindramayu

“Meledak rasanya jadi kata yang begitu powerful. Seperti membaca kumpulan fiksi mini ini. Sederhana namun klik.”

afreview📖

bookstagram #booksofinstagram #onepeachmedia #aldilasakinahputri #postoninstagram #fiksimini #bibliohile #readingprogress #readingchallenge2021📖

Bookstagram: Cover Buku Cokelat

#bookstagram #bookstagramindonesia

17-31 Maret 2021

Apa yang kamu rasakan setelah menjadi bookstagramers?

Tentu saja memiliki banyak teman yang satu hobi, yaitu lebih suka foto buku daripada foto selfie 🤭

Lanjutkan membaca “Bookstagram: Cover Buku Cokelat”

Hari Kasih Sayang

Kamu bergeming menatapi nyala lilin yang menari di atas kue caramel kesukaan. Mulutmu terkunci rapat, tidak juga kamu embuskan udara ke luar dari dalam sana. Nyala api memantul dari kedua bola mata, takhenti berkedip takhenti rahsa terselip.⁣ ⁣

Kata orang, bulan ini bulan merah–di mana cinta seirama dengan kobar semangat bagai api. Sama seperti nyala lilin ini. Katanya.⁣ ⁣

Namun, kamu tidak setuju. Bulan ini seharusnya bulan kuning, di mana bahagia tersirat dari secuil warna cerah.⁣ ⁣

Nyala lilin tidak hanya merah, bukan? Ada semburat kuning di setiap kerjap mata. Dan itulah bahagia, terselip di antara tangis dan cinta. Mencintai dan dicintai, laksana nyala lilin yang bisa saja tiba-tiba padam akibat embusan masalah. Tetapi pabila kuning itu masih ada, nyala akan kembali sempurna.⁣ ⁣

Lamat-lamat kamu menyungging senyum, mengingat kuning yang selalu memberi cerita pada cinta. Tidak apa-apa tidak mendapat cinta, toh hari kasih sayang tidak hanya dirayakan hari ini saja. Masih ada hari di mana kamu bisa menggapai harapan, pada dia yang takkunjung memberi jawaban.⁣ ⁣

@9perempuanberkarya⁣ #9perempuanberkarya⁣ #timhoremenulis⁣ #timhoremenulisharikasihsayang⁣

Hari Peduli Sampah

Pernah ga terpikir kenapa odol pakai bungkus kertas padahal ujung-ujungnya berakhir di tempat sampah?⁣ ⁣ Atau, masih percaya ga sama kantong plastik ramah lingkungan yang katanya dapat terurai beberapa tahun ke depan?⁣

⁣Manusia sejatinya hidup bersisian dengan sampah. Berapa banyak sampah yang dihasilkan berbanding lurus dengan banyaknya konsumsi. ⁣ ⁣ Apalagi manusia tuh punya daya akal yang luas, galon air yang harusnya bisa diisi ulang eh ada yang nge-klaim ga perlu isi ulang lagi hanya karena “biar steril dan ga ribet”. Ya emang ga ribet sih, salah satu contohnya: ga mau pilah-pilah sampah rumah tangga.⁣ ⁣

Padahal memilah sampah itu tugas setiap individu, bukan hanya bapak petugas sampah. Makin ga tercampur, makin cepet proses recyclenya. Betul nggak?⁣ ⁣

“Kalo aku yang pilah sampah, trus nganggur dong bapak petugas sampah”,⁣ ⁣ Tapi ya gitu namanya juga manusia anti ribet, asalkan punya duit ya suka-suka aja lah. Giliran kena banjir, yang disalahin pemerintahnya.⁣ ⁣

Yuk, sama-sama peduli. Kalo cuma satu aja yang bergerak, bakal susah menjaga bumi dari sampah yang semakin hari ga pernah berkurang jumlahnya ❤️ ⁣

@9perempuanberkarya⁣ #9perempuanberkarya⁣ #timhoremenulis⁣ #timhoremenulisharipedulisampah⁣ ⁣ Selamat Hari Peduli Sampah⁣ Semoga banjirnya lekas surut kawan 🥰⁣

Hari Puisi

Ada banyak akar hari yang terjuntai pada reranting kenang dan kau bersembunyi di antara. Sebanyak hitungan almanak, sekerjap Minggu ke Senin yang beranak pinak. Aku dapat menemukan salah satunya, yaitu hari ini.

21321

Pasti banyak pesta yang kau hadiri tanpa genggamku. Tumit kasar dibalut sepatu kaca, tubuh siksa dipakaikan gaun indah, dan denting piano berdentang memekakkan gendang telinga menggema tentang batas usia. Tak apa. Hari ini bukan saatnya kita bertemu, mungkin lusa mungkin tubin, tak perlu tergesa untuk pada akhirnya saling bertukar cermin.

Selamat hari puisi sedunia, duhai duniaku yang tak pernah tahu aku menulisi dinding cinta berlembar-lembar dengan tinta darah dan air mata. Di balik bilik tempat sedihmu tertutupi palsu wajah-wajah bahagia. 

Kamu bukannya tidak peduli. Kamu hanya ingin salah mengartikan hadirku sebagai sia-sia yang kau butuhkan paling sengaja.

Partiturku abadi, Sayang.

Dan sayangnya kamu terlambat menanggapi.

#timhoremenulis

#timhoremenulisharipuisisedunia

Puisi apa yang kamu tulis hari ini?

@