Buku Ketigaku

Bahwasanya bumi adalah planet besar di antariksa yang berusia 4,5 miliar tahun dan tak seorangpun tahu pasti bagaimana nasib kehidupan manusia di bumi nantinya. Apakah ibukota akan benar-benar tenggelam? Adakah kehidupan di dunia paralel? Atau apakah kita dapat kembali ke masa lalu untuk memperbaiki semua keadaan?

Kelangsungan hidup makhluk hidup dipengaruhi oleh adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan. Segumpal tanah dan setangkup air. Bukan makhluk hidup dan tak dapat berkembangbiak apalagi beradaptasi, namun harus mengalami seleksi alam agar kehidupannya tetap berlangsung. 

Kumpulan cerita pendek fiksi ilmiah yang akan mengubah pemikiranmu tentang bumi dan seisinya. Akankah kita bisa menyelamatkan bumi dari kerusakan? Ataukah sebenarnya kita hanya berusaha untuk menyelamatkan diri sendiri?

Di Balik Hari Esok

PENULIS: Aldila Sakinah Putri

Ukuran : 14 x 21 cm

ISBN   : 978-623-251-480-5 ( )

Terbit   : Februari 2020

Harga  : Rp 74000


Dapat dibeli di:

  • GUEPEDIA
  • https://www.guepedia.com/Store/lihat_buku/MTIzMDA=

    • TOKOPEDIA

     https://www.tokopedia.com/guepedia/di-balik-hari-esok

    • BUKALAPAK

    https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/buku/sastra/2von126-jual-di-balik-hari-esok?keyword=

    Tiga atau Empat

    Ayah sering mengajak jamaah
    Di masjid dekat rumah
    Semoga saja istikamah
    Dan mendapat hidayah
    Walau sebenarnya aku jarang mendengarkan ceramah

    Senangnya jamaah dalah khidmad
    Lantunan doa serasa mendengarkan lagu balad
    Janji baik adalah akad
    Akan selalu kubulatkan tekad
    Sebelum menjadi sesosok jasad

    Orang tidak tahu tentang niat
    Mengapa aku suka berjamaah dalam sholat
    Mungkin mereka bilang aku taat
    Dan tak pernah berbuat maksiat
    Padahal kalau sholat sendiri aku sering lupa rakaat
    Entah tiga atau empat
    Menjadi pelupa itu berat

    Aku sadar
    Bahwa penghuni surga harus punya standar
    Bahwa ibadah memang butuh kadar
    Sebelum niat memudar
    Sebelum datang fajar
    Sebelum hilang cahaya nyawa berpendar

    Aku sering bermimpi
    Bahwa usiaku tidak lama lagi
    Entah pertanda atau sikap mawas diri
    Karena mati tidak dapat diprediksi

    Aku ingin masuk surga
    Tapi aku juga punya banyak dosa
    Semoga aku masih punya waktu tersisa
    Untuk menebus sikap tercela

    Jika aku mati hari ini
    Tolong maafkan aku sekali lagi
    Lepas kepergianku dengan senang hati
    Rabbighfirli
    Warhamni
    Wajburnii
    Warfa’nii
    Warzuqnii
    Wahdinii
    Wa’afini
    Wa’fu’anni
    Semoga kita selalu dilindungi

    Dakocan

    Berawal dari bahan candaan⁣⁣
    Kamu kancil, aku dakocan⁣⁣
    Kamu usil, aku baperan⁣⁣
    Kamu dan aku sebatas konco dolan⁣⁣
    Eh, berujung kasmaran.⁣⁣
    ⁣⁣
    Padahal aku tahu, kamu dan dia sudah pacaran⁣⁣
    Aku yang berstatus lebih dari teman tak bisa menahan⁣⁣
    Kala kau ajak sebagai batu loncatan untuk mesra-mesraan⁣⁣
    ⁣⁣
    Kita harus pandai-pandai menyimpan⁣⁣
    Agar jangan sampai ketahuan⁣⁣
    Walau menjadi pacar bohongan⁣⁣
    Tapi kuyakin akulah kesayangan⁣⁣
    ⁣⁣
    Beginilah nasib sebagai pacar antrean⁣⁣
    Bertemu sama kamu pun harus menunggu giliran⁣⁣
    Sudah capek-capek berdandan⁣⁣
    Eh, ternyata rumah dia yang kamu buat untuk ketemuan⁣⁣
    ⁣⁣
    Sadar diri aja sih, dia blasteran⁣⁣
    Akunya pas-pasan⁣⁣
    Dia berlian⁣⁣
    Aku bocah ingusan⁣⁣
    Bukan idaman⁣⁣
    ⁣⁣
    Ah, menikah denganmu hanya jadi angan-angan⁣⁣
    hanya jadi impian yang lebih mirip dengan bualan⁣⁣
    ⁣⁣
    Kamu putus dengannya jadi kabar mengejutkan⁣⁣
    Yakin menang karena cintaku tak ada lawan⁣⁣
    Sebenarnya aku sungkan ingin mengatakan⁣⁣
    Ayo kita segera lamaran!⁣⁣
    ⁣⁣
    Tapi ajakanku tak pernah kau iyakan⁣⁣
    Aku merasa kehilangan pijakan⁣⁣
    Aku telah banyak berkorban⁣⁣
    Tak pernah kulihat kau memperjuangkan hubungan⁣⁣
    ⁣⁣
    Kisah ini yang dulunya nyaman⁣⁣
    Berubah menjadi rawan⁣⁣
    Karena dia hadir kembali dalam kehidupan⁣⁣
    Seolah tak ingin kehilangan⁣⁣
    Harta, waktu, kehadiran dari pemuda tampan⁣⁣
    ⁣⁣
    Hingga akhirnya kau menentukan pilihan⁣⁣
    Tangisku pecah tak berkesudahan⁣⁣
    ⁣⁣
    Ini bukan salam perpisahan⁣⁣
    Tapi ada hal terakhir yang ingin kuucapkan⁣⁣
    Selamat balikan kamu dan mantan⁣⁣
    Walaupun kita sempat pacaran⁣⁣
    Walaupun tidak sampai pelaminan⁣⁣
    Mungkin saja besok kita bisa jadi besan⁣⁣
    ⁣⁣
    –*⁣⁣
    Idih, emangnya kamu mau?⁣⁣
    Aku sih enggak :P⁣⁣

    28 dari 30 HARI BERCERITA

    Berawal dari candaan
    Kamu kancil, aku dakocan
    Kamu usil, aku baperan
    Kamu dan aku sebatas konco dolan
    Eh, berujung kasmaran

    Dapat salam dari calon besan
    Aku – kamu kapan ke pelaminan?

    #30haribercerita #30katabercerita #30HBC20

    Tema hari ini bercerita dalam 30 kata saja.

    27 dari 30 HARI BERCERITA


    Kau dan segala teori tentang pria patah hati dan pelajaran untukku bagaimana seharusnya menjadi wanita. ⁣

    Yang ternyaman belum tentu yang selalu membuat rindu. Yang sering perhatian pun belum tentu menjadi yang paling disayang.⁣

    Teori aksi reaksi tak pernah berlaku disini. Mengharap kehadiran dan cerita-ceritamu, yang kutemui hanya sesosok punggung bisu. ⁣

    Menjadi yang selalu memperhatikanmu, tapi hatimu kau bagi dengan yang lain. Menjadi yang selalu menyayangimu, kasihmu hanya sebatas peluk dan cumbu.⁣

    Kau ingin tinggal tapi tak ingin menetap. Kau ingin cinta tapi kau buatku patah hati.⁣

    Kau tak ingin aku kembali,⁣
    Menjadi yang bukan wanita semestinya dan mematahkan teori tentang pria patah hati. ⁣

    Kau takut aku kembali kan,⁣
    Agar tak ada teori tentang wanita patah hati dan pelajaran bagaimana menjadi seorang pria. ⁣

    Sebenarnya aku yang tak mau kau kembali.⁣

    #30haribercerita⁣ #30HBC20⁣

    Pernah diposting di blog 19 Januari 2016 dengan judul TEORI